Rabu, 11 Desember 2024

Jelaskan tentang Software Development Life Cycle

 Software Development Life Cycle (SDLC) adalah kerangka kerja yang mendefinisikan tahapan-tahapan dalam proses pengembangan perangkat lunak. SDLC bertujuan untuk menghasilkan perangkat lunak berkualitas tinggi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna, selesai tepat waktu, dan dalam anggaran yang telah ditentukan. Berikut adalah tahapan-tahapan dalam SDLC:

1. Planning (Perencanaan)

  • Tujuan: Menentukan cakupan proyek, kebutuhan bisnis, dan tujuan perangkat lunak.
  • Kegiatan:
    • Mengidentifikasi kebutuhan awal.
    • Mengestimasi biaya dan waktu.
    • Membuat rencana proyek.
  • Hasil: Dokumen rencana proyek.

2. Requirement Analysis (Analisis Kebutuhan)

  • Tujuan: Mengumpulkan dan menganalisis kebutuhan dari pengguna akhir atau stakeholder.
  • Kegiatan:
    • Melakukan wawancara, survei, atau workshop.
    • Menyusun dokumen spesifikasi kebutuhan perangkat lunak (Software Requirement Specification - SRS).
  • Hasil: Dokumen SRS.

3. Design (Perancangan)

  • Tujuan: Merancang struktur dan arsitektur perangkat lunak.
  • Kegiatan:
    • Membuat diagram arsitektur sistem (misalnya: UML, DFD).
    • Merancang antarmuka pengguna (UI/UX).
    • Menentukan teknologi, platform, dan alat yang digunakan.
  • Hasil: Dokumen desain perangkat lunak (Software Design Document - SDD).

4. Development (Pengembangan)

  • Tujuan: Mengimplementasikan desain menjadi kode program.
  • Kegiatan:
    • Menulis kode oleh tim pengembang sesuai desain.
    • Menggunakan alat kontrol versi untuk manajemen kode.
  • Hasil: Kode sumber yang berfungsi sesuai spesifikasi.

5. Testing (Pengujian)

  • Tujuan: Memastikan perangkat lunak bebas dari bug dan memenuhi kebutuhan yang telah ditentukan.
  • Kegiatan:
    • Melakukan pengujian fungsional, integrasi, sistem, dan penerimaan.
    • Memperbaiki bug yang ditemukan.
  • Hasil: Laporan pengujian dan perangkat lunak yang stabil.

6. Deployment (Penerapan)

  • Tujuan: Menyediakan perangkat lunak untuk pengguna akhir.
  • Kegiatan:
    • Menginstal perangkat lunak pada lingkungan produksi.
    • Menyediakan dokumentasi pengguna.
    • Memberikan pelatihan kepada pengguna (jika diperlukan).
  • Hasil: Perangkat lunak yang siap digunakan.

7. Maintenance (Pemeliharaan)

  • Tujuan: Menjaga perangkat lunak tetap berfungsi sesuai kebutuhan dan memperbarui jika diperlukan.
  • Kegiatan:
    • Memperbaiki bug yang ditemukan setelah rilis.
    • Melakukan pembaruan atau penyesuaian terhadap perubahan kebutuhan.
  • Hasil: Perangkat lunak yang terus diperbarui dan berfungsi optimal.

Apa itu SQL, DDL, DML, DCL, TCL

 

1. DDL (Data Definition Language)

  • DDL digunakan untuk mendefinisikan atau mengatur struktur basis data, seperti tabel, skema, dan indeks.
  • Contoh perintah DDL:
    • CREATE: Membuat tabel, skema, atau objek lainnya.
    • ALTER: Mengubah struktur tabel atau objek.
    • DROP: Menghapus tabel, skema, atau objek.
    • TRUNCATE: Menghapus semua data dalam tabel tanpa logging individual.

2. DML (Data Manipulation Language)

  • DML digunakan untuk memanipulasi data dalam tabel, seperti menambahkan, mengubah, atau menghapus data.
  • Contoh perintah DML:
    • INSERT: Menambahkan data baru ke tabel.
    • UPDATE: Memperbarui data yang ada.
    • DELETE: Menghapus data dari tabel.
    • SELECT: Mengambil data dari tabel (kadang dianggap bagian dari DQL - Data Query Language).

3. DCL (Data Control Language)

  • DCL digunakan untuk mengelola hak akses dan izin pada basis data.
  • Contoh perintah DCL:
    • GRANT: Memberikan izin kepada pengguna.
    • REVOKE: Mencabut izin dari pengguna.

4. TCL (Transaction Control Language)

  • TCL digunakan untuk mengelola transaksi dalam basis data, memastikan integritas data dengan operasi commit atau rollback.
  • Contoh perintah TCL:
    • COMMIT: Menyimpan semua perubahan dalam transaksi.
    • ROLLBACK: Membatalkan perubahan yang belum disimpan.
    • SAVEPOINT: Menandai titik dalam transaksi untuk rollback parsial.

MEMBUAT TABEL YANG BERISI 1000 BARIS DATA